(Verse 1) Berjalan sendiri di lorong sepi Langkahku berat, tak tahu harus pergi Suara di hati terus bertanya Apakah aku berarti di dunia? Cermin bicara, tapi tak menjawab Wajah yang sama, jiwa yang lelah Kuteriak dalam diam Tapi dunia tetap bisu dan tenang (Pre-Chorus) Kutuliskan mimpi di langit malam Namun hilang, tertiup angin kelam (Chorus) Aku pemuda yang kau abaikan Tak pernah kau lihat dalam keramaian Terluka tapi masih bertahan Meski jiwa ini perlahan tenggelam Aku berjuang tanpa pujian Tak menuntut, hanya pengakuan Bukan sanjungan yang kuinginkan Hanya ingin dianggap manusia… (Verse 2) Keringatku jatuh di tanah harapan Namun tak ada tangan yang ulurkan Seolah semua yang kulakukan Hanya bayang yang tak berkesan Kutahu dunia ini tak adil Tapi mengapa aku yang selalu gagal? Apakah salah jadi berbeda Atau hanya tak cukup istimewa? (Pre-Chorus) Kubangun dinding dari luka Tapi kau tetap tak melihatnya (Chorus) Aku pemuda yang kau abaikan Tak pernah kau lihat dalam keramaian Terluka tapi masih bertahan Meski jiwa ini perlahan tenggelam Aku berjuang tanpa pujian Tak menuntut, hanya pengakuan Bukan sanjungan yang kuinginkan Hanya ingin dianggap manusia… (Bridge) Suatu hari mungkin kau sadari Diamku bukan tanda lemah hati Tapi jerit yang tak kau peduli Tangisan yang kau anggap sunyi… (Final Chorus) Aku pemuda, bukan bayangan Punya mimpi, punya harapan Tak ingin jadi legenda Cukup dikenal sebagai insan… Aku berjuang meski sendiri Tak akan padam walau disakiti Karena meski dunia menutup mata ini Jiwaku tetap bersinar di dalam gelapnya… (Outro) Aku ada… Meski tak pernah kau lihat…