(Verse 1)
Pagi menyapa, tanpa senyuman
Mentari terbit, dingin menusuk badan
Langkahku berat, di jalanan yang berdebu
Mencari arti, di tengah hiruk pikuk pilu
(Pre-Chorus)
Janji manis hanya fatamorgana
Harapan sirna, bagai debu di nirwana
Tiada tempat untuk mengadu
Hanya gema tangis, menyelimuti kalbu
(Chorus)
Oh, kejamnya hidup, belenggu yang erat
Mengikat mimpi, menindih hasrat
Setiap usaha, seakan tak berarti
Terjatuh lagi, di lubang yang sepi
(Verse 2)
Cinta yang tulus, kini jadi duri
Persahabatan hilang, dimakan iri
Keadilan buta, tak lagi memandang
Yang lemah terinjak, yang kuat menang
(Pre-Chorus)
Janji manis hanya fatamorgana
Harapan sirna, bagai debu di nirwana
Tiada tempat untuk mengadu
Hanya gema tangis, menyelimuti kalbu
(Chorus)
Oh, kejamnya hidup, belenggu yang erat
Mengikat mimpi, menindih hasrat
Setiap usaha, seakan tak berarti
Terjatuh lagi, di lubang yang sepi
(Bridge)
Ku coba bertahan, meski terluka
Mencari celah, di antara duka
Namun dinding tinggi, seakan tak berujung
Semangat luntur, hati kian terkurung
(Instrumen interlude - mungkin sedikit naik dinamikanya lalu kembali sendu)
(Chorus)
Oh, kejamnya hidup, belenggu yang erat
Mengikat mimpi, menindih hasrat
Setiap usaha, seakan tak berarti
Terjatuh lagi, di lubang yang sepi
(Outro)
Meski sakit, ku takkan menyerah
Hingga napas terakhir, ku kan melangkah
Menembus badai, mencari cahaya
Di tengah kejamnya, dunia yang fana.