[Verse]
Painful echoes fill this room where he used to stand,
His laughter, now just memories that I can't understand.
Each day feels like a battle, each night a lonely f***t,
[Verse]
Echoes of loss, they whisper in my ear,
Wishing for a hand, to wipe away my fear.
Lost in the darkness, where my soul still roams,
Hoping for a light, to guide me home.
[Intro]
[Verse]
Di usia sembilan tahun, aku kehilangan ayahku, air mata pertama dari sekian banyak air mata,
Kekosongan di dalam diriku, bayangan yang muncul.
Seorang teman yang kupercaya, pergi tanpa jejak,
Sekarang pacarku pergi, hatiku seperti renda yang patah.
[Verse]
Gema menyakitkan memenuhi ruangan tempat dia dulu berdiri,
Tawanya, sekarang hanya kenangan yang tidak dapat kumengerti.
Setiap hari terasa seperti pertempuran, setiap malam seperti pertarungan yang sepi,
Tapi aku berpegang pada harapan, di malam yang gelap dan tak berujung ini.
[Chorus]
Gema kehilangan, menghantuiku setiap hari,
Menginginkan saat-saat, ketika semuanya baik-baik saja.
Tersesat dalam bayang-bayang, di mana hatiku masih berdarah,
Mengharapkan cinta, tetapi sulit dipercaya.
[Chorus]
Gema kehilangan, bergema di benakku,
Menginginkan seseorang, untuk memperbaiki yang rusak ini.
Tersesat dalam keheningan, di mana jiwaku masih menangis,
Berharap akan kenyamanan, di langit yang tak berujung dan sepi ini.
[Verse]
Kenangan akan tawa, kini bergema di kepalaku,
Berharap akan seorang teman, untuk berbagi kebutuhan terdalamku.
Sekarang aku sendirian, dengan hati yang berat,
Berharap akan masa depan, di mana aku tidak merasa lemah.
[Verse]
Gema kehilangan, berbisik di telingaku,
Berharap akan sebuah tangan, untuk menghapus rasa takutku.
Tersesat dalam kegelapan, di mana jiwaku masih mengembara,
Berharap akan sebuah cahaya, untuk menuntunku pulang.
[Chorus]
Gema kehilangan, bertahan, menetap,
Berharap akan sebuah cinta, untuk menyembuhkan jalan yang rusak ini.
Tersesat dalam gema, di mana hatiku masih menangis,
Berharap akan sebuah momen, di mana aku merasa utuh dan bertahan.
[Chorus]
Gema kehilangan, bergema di jiwaku,
Mengharapkan cinta, untuk mengangkat beban berat ini.
Tersesat dalam gema, di mana jiwaku masih menangis,
Berharap untuk masa depan, di mana aku tidak merasa menyesal.